OPINI - Anton Bukaleng digadang-gadang oleh masyarakat Mimika untuk menjadi bupati. Desakan kapada Anton Bukaleng menjadi bupati semakin kuat. Dalam beberapa kunjungan Anton ke distrik-distrik, ekspektasi masyarakat Mimika kepada Anton untuk memimpin Mimika semakin menggema. Ini wajar mengingat Anton Bukaleng adalah warga asli Papua yang dikenal bersih dan secara nyata dirasakan kontrubiusinya bagi masyarakat Mimika.
Dilihat dari kehidupannya yang sederhana, Anton Bukaleng menunjukkan representasi dari masyarakat asli Mimika. Perhatian Anton terhadap penduduk asli Mimika bisa dilihat dari banyaknya rumah yang dibangun untuk masyarakat suku asli Mimika. Terutama untuk masyarakat suku Amongme dan Komoro. Padahal Anton adalah ketua DPRD. Bagaimana jika Anton menjadi bupati dengan APBD 7, 5 T, pasti akan lebih besar lagi kontribusinya bagi masyarakat Mimika.
Baca juga:
Tony Rosyid: Dilema Oligarki Dukung Ganjar
|
Pergaulan luas Anton baik lintas suku, agama maupun lintas kelompok menjadi fakta nyata akan inklusivitas dan besarnya toleransi yang tertanam kuat dalam mindset dan karakter Anton. Anton orangnya gaul dan asik, kata masyarakat Mimika. Bagi Anton "bahwa semua manusia sama di hadapan Tuhan. Karena itu harus diperlakukan sama di hadapan manusia". Sebuah ungkapan yang menunjukkan kematangan Anton dalam pergaulan.
Anton berasal dari suku asli Amongme. Suku asli Amongme inilah pemilik hak ulayat atas gunung emas yang sudah puluhan tahun diekploitasi oleh PT. Freeport. Entah sudah berapa juta, bahkan milyar ton PT. Freeport mengambil emas dari gunung milik keluarga Anton Bukaleng itu. Saat ini, Anton Bukaleng dengan kehidupan sederhannya dan keterbatasan logistik akan maju sebagai calon bupati. Akankah PT. Freeport tutup mata dan tidak memberi bantuan kepada Anton? Sesuatu yang ironi ketika ini terjadi.
Baca juga:
Tony Rosyid: KPK, Stop Berpolitik
|
Jika anda, kakak dan adik, berkeliling di Mimika, bertebaran baliho dari semua kandidat calon bupati selain Anton. Mengapa Anton Bukaleng tidak pasang baliho? Bukan tidak pasang, tapi, Anton Bukaleng tidak punya cukup logistik untuk memasang baliho.
Ini risiko seorang ketua DPRD yang bersih. Jika sebelumnya banyak ketua DPRD Mimika yang ditangkap KPK karena kasus korupsi, begitu juga dengan bupati yang lalu yang telah divonis penjara, maka Anton Bukaleng memimpin legislatif di Mimika "tanpa nyolong" uang negara. Anton tidak seperti yang lain. Anton tidak mau mencuri uang rakyat yang dititipkan di APBD Mimika. Uang rakyat harus dikembalikan kepada rakyat. Bukan dimasukkan ke saku keluarganya. Bukan untuk memperkaya istri dan anaknya. Akibatnya, mereka semua dipenjarakan oleh KPK.
PT. Freeport yang telah kaya raya dari emas milik tanah keluarga Anton Bukaleng pasti tidak akan membiarkan Anton kampanye sendirian. Jika telah santer info di masyarakat bahwa calon lain telah dibantu logistiknya oleh PT. Freeport, apakah Anton Bukaleng tidak dibantu?
Mimika, 14 Juli 2024
Albertus*
Tokoh Muda Mimika